Langsung ke konten utama

Pesantren Dzuriah Thoyibah: Dari Tenda Pengungsian Kini Berdiri Masjid, Terus Berjuang Bangun Kobong Santri


Berawal dari tenda darurat pascagempa Cianjur pada 21 November 2022, Pesantren Dzuriah Thoyibah di salah satu desa Talaga di Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur kini tumbuh menjadi tempat ibadah dan pembinaan keagamaan yang membawa harapan baru bagi warga sekitar.

Pesantren ini mulanya berdiri hanya dengan tenda dan beralaskan terpal. Tempat sederhana itu difungsikan sebagai lokasi shalat berjamaah dan pengajian anak-anak korban gempa yang kehilangan tempat ibadah. Namun dari semangat dan ketulusan para relawan serta warga, perlahan-lahan berdirilah sebuah masjid di lokasi tersebut.

Alhamdulillah, kini sudah ada masjid. Pembangunannya sudah berjalan hampir tiga tahun, meski baru sekitar 60 persen. Sedikit demi sedikit uangnya kami kumpulkan dari hasil pekerjaan saya dan bantuan para donatur,” ujar Amir Lutfi, salah satu penggagas Pesantren Dzuriah Thoyibah.

Masjid yang kini berdiri kokoh itu mampu menampung hingga 100 jamaah. Meski belum sepenuhnya rampung, keberadaannya telah menjadi pusat kegiatan ibadah dan pendidikan agama bagi masyarakat setempat.

Ke depan, cita-cita besar masih tersemat di hati para penggagas pesantren. Mereka berkeinginan membangun kobong (asrama santri) untuk menampung para santri yang kini belum memiliki tempat tidur layak.


"Kami sangat membutuhkan bangunan kobong untuk santri. Semoga ada lebih banyak pihak yang tergerak membantu, agar pesantren ini semakin berkembang,” harap Amir.

Pesantren Dzuriah Thoyibah menjadi bukti nyata bahwa dari keterbatasan dan ujian, bisa tumbuh semangat kebersamaan, gotong royong, dan keimanan yang kuat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bergabung Menjadi Relawan ERI : Gerakan Anak Muda Menyalakan Harapan Lewat Aksi Nyata

Di tengah dunia yang semakin sibuk dan individualistis, sekelompok anak muda di Indonesia justru memilih jalan berbeda: menjadi relawan. Mereka berhimpun dalam wadah bernama Energi Relawan Indonesia (ERI), sebuah organisasi yang percaya bahwa setiap orang memiliki energi positif yang bisa diubah menjadi kekuatan besar untuk kebaikan bersama. Didirikan dari semangat kepedulian dan gotong royong, ERI hadir untuk menghimpun tenaga, waktu, ide, dan keterampilan masyarakat menjadi aksi nyata di berbagai bidang: sosial, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan tanggap bencana. “Kami ingin membuktikan bahwa kebaikan itu menular. Satu aksi kecil bisa menyalakan banyak harapan,” ujar Aher salah satu penggerak ERI. Dari Sosial hingga Lingkungan, Kebaikan yang Berkelanjutan.  Tak hanya fokus pada bantuan kemanusiaan, ERI juga aktif dalam berbagai program seperti: 1. Sosial & Kemanusiaan – bantuan untuk masyarakat rentan, anak yatim, dan kelompok prasejahtera. 2. Pendidikan & Litera...

Energi Kecil Dampak Besar

  Profil Energi Relawan Indonesia (ERI) 1. Identitas Organisasi Energi Relawan Indonesia (ERI) adalah organisasi kerelawanan yang bergerak di bidang sosial, kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kebencanaan. Nama “Energi Relawan Indonesia” lahir dari keyakinan bahwa setiap orang memiliki energi positif—baik berupa tenaga, waktu, gagasan, maupun keterampilan—yang jika disatukan dapat melahirkan dampak besar bagi masyarakat dan bangsa. Makna Nama: Energi → Melambangkan semangat, kekuatan positif, dan daya gerak perubahan. Relawan → Menegaskan inti organisasi, yaitu gotong royong dan aksi sukarela. Indonesia → Menunjukkan identitas kebangsaan dan ruang lingkup gerakan. ERI → Singkatan yang singkat, mudah diingat, sekaligus representasi identitas visual modern. 2. Tagline  “Menggerakkan Kebaikan, Menguatkan Indonesia” “Energi Kecil, Dampak Besar” “Bersama Menyalakan Harapan” 3. Filosofi & Nilai Dasar ERI hadir sebagai wadah untuk menya...

Gerakan Wakaf Al-Qur’an dan Iqra: Menebar Cahaya Ilmu, Menyentuh Hati Umat

Dalam upaya menumbuhkan semangat literasi Al-Qur’an di kalangan masyarakat, terutama anak-anak dan santri di pelosok daerah, Energi Relawan Indonesia (ERI) menginisiasi program “Wakaf Al-Qur’an dan Iqra: Satu Mushaf, Sejuta Cahaya.” Program ini mengajak masyarakat luas untuk turut berpartisipasi dalam menyebarkan cahaya ilmu dan keimanan melalui donasi atau wakaf Al-Qur’an dan buku Iqra bagi mereka yang membutuhkan. Salah Satu Relawan ERI, Dadan wildan mengatakan bahwa masih banyak lembaga pendidikan dan pesantren kecil di daerah terpencil yang kekurangan Al-Qur’an dan buku Iqra. “Banyak anak-anak yang semangat mengaji, tetapi harus bergantian memakai satu Al-Qur’an. Melalui gerakan ini, kami ingin memastikan setiap tangan kecil yang ingin membaca wahyu Allah memiliki mushaf sendiri,” ujarnya. Program wakaf ini terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat. Donasi bisa berupa mushaf Al-Qur’an, buku Iqra, atau dana yang akan dialokasikan sepenuhnya untuk pengadaan dan distribusi ke pesant...